Ads 468x60px

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Kamis, 29 November 2012

GANASNYA JIN KEMANGMANG

Istilah Kemangmang mungkin sudah tercetus sejak berabad-abad silam. Dia dipercaya sebagai makhluk yang berada dalam lingkup alam gaib. Termasuk bangsa jin. Berbeda dengan jenis jin lain yang punya karakter dan bentuk penampakkannya menyerupai fisik manusia, Kemangmang wujud penampakkan fisiknya disebutkan berupa sosok katak air dalam ukuran jumbo. Setid
aknya, kepercayaan semacam ini tumbuh subur di kalangan masyarakat Pantura, Jawa Barat, khususnya di daerah Indramayu dan sekitarnya.

Selain ukurannya ratusan kali lipat dari ukuran katak air atau Bangkong biasa yang hanya sekepalan tangan orang dewasa, pada bagian antara kepala dengan punggung, atau persisnya di sekitar tengkuk Kemangmang, akan muncul api yang berkobar-kobar.
Api pada tengkuk Kemangmang ini bukan halusinasi ataupun hanya api fatamorgana, melainkan api yang sanggup membakar kayu-kayu kering. Konon dengan sebab ini, di sejumlah lokasi rawa-rawa dan pertambakan di wilayah Pantai Utara Jawa Barat, kerap terjadi insiden kebakaran hutan mangrove (bakau) yang, Banyak yang menduga kebakaran ini akibat ulah Kemangmang.
Uniknya lagi, api pada tengkuk Kemangmang ini tidak akan padam walau terkena air sekalipun. Tiap kali muncul ke permukaan air rawa, scara spontanitas api pada tengkuknya akan berkobar-kobar.
Sama seperti makhluk gaib pada umumnya, jin berwujud katak raksasa ini tidak pernah berani muncul pada siang hari. Kemangmang hanya melakukan penampakkan pada malam hari, khusus di sekitar areal rawa yang jauh dari pemukiman.

Karena keganasannya yang dapat membinasakan manusia akibat kobaran apinya, tak heran bila berpuluh-puluh tahun silam, keberadaan Kemangmang menjadi momok di kalangan penggembala kerbau di kawasan Pantura, khusus di wilayah pedesaan Kabupaten Indramayu.
Para penggembala kerbau ketika itu selalu mencari lokasi yang subur rerumputannya, disertai genangan air melimpah. Pasalnya, kerbau termasuk binatang darat yang tidak tahan sengatan panas matahari sehingga harus sering berkubang.
 
Untuk memenuhi selera binatang ternaknya, para penggembala kerbau terpaksa tinggal berhari-hari di areal rawa-rawa. Mereka inilah yang kerap menyaksikan fenomena penampakkan Kemangmang, dengan api pada tengkuknya yang berkobar-kobar.
Dalam suasana gelap, penggembala kerap kali dikejutkan oleh munculnya kobaran api di tengah-tengah rawa yang tergenang air dalam radius puluhan hektare. Api ajaib ini berkobar-kobar sesaat di permukaan air lalu hilang. Tidak berapa lama, kobaran itupun muncul lagi di tempat yang berbeda. Fenomena mistik ini terus-menerus berlangsung selama beberapa belas menit.
Apa yang diburu Kemangmang dalam kemunculannya di tengah rawa, sampai hari ini belum ada jawaban yang pasti. Sebab jenis makanan apa yang disukainya pun masih misterius.
 
Jin Kemangmang ini konon hanya muncul dan bermain-main dengan kobaran apinya di permukaan rawa. 
Tapi, sesekali makhluk halus ini menebar malapataka bagi manusia. Sebelum areal rawa diubah menjadi petakan empang bandeng dan tambak udang, masyarakat yang mukim di sekitar pantai utara Indramayu sudah cukup akrab dengan penampakkan jin Kemangmang. Bahkan, sampai saat inipun disebutkan jin dalam wujud katak raksasa dengan tengkuk menyala-nyala itu masih muncul sewaktu-waktu, terutama di lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk.

Uniknya lagi, keberadaan kemangmang, di satu sisi kerap dinantikan, karena sebagai isyarah atau petunjuk kemakmuran pangan di desa setempat. Namun disisi lain, tidak ada seorang pun yang berharap akan bertemu dengannya, karena jika apes, bukan hanya cidera. Bahkan nyawapun jadi taruhannya. Demikianlah sekilas cerita mengenai keganasan Kemangmang. Hantu jenis ini, di tempat lain bisa jadi juga ada. Hanya, namanya yang pasti berbeda.

0 komentar:

Posting Komentar

Fan Page

Ad Hitz